Hadroh

Merupakan kesenian atau alat musik rebana yang dimainkan saling tanya jawab untuk mengiringi pembacaan sholawat ataupun syair-syair Islami, hadrah adalah kesenian Islami yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, pada saat baginda Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, baginda Nabi di sambut gembira oleh orang-orang anshor dengan nyanyian yang dikenal sholawat dengan diiringi oleh tabuhan terbang. Dari segi definisi ataupun istilah, hadrah menurut tasawuf yakni suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke hati, sebab orang yang melakukan hadrah dengan benar akan terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah dan Rasul-Nya. Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah yang agung. Dengan hal tersebut, maka akan membawa dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat-sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu), melakukannya sambil berdiri, berirama dan melantunkan bait-bait pujian atas baginda Nabi Muhammad. Hadrah selalu menyemarakkan acara-acara Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Tabligh Akbar, perayaan tahun baru Hijriyah, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya, hingga saat ini di masyarakat Indonesia hadrah telah berkembang pesat sebagai musik yang mengiringi pesta pernikahan, sunatan, kelahiran bayi, acara festival seni musik Islami dan dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahan, pesantren, remaja masjid dan majelis taklim. Hadrah biasanya sering terlihat ketika di acara ketika melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya ketika Maulid, Sholawatnya diiringi dengan lantunan nada indah dari hadrah, alat musik hadrah yakni ada Bass, dan alat hadrah yang kecil, pukulan hadrah ada Tanya dan Jawab, jadi setiap memukul hadrah nadanya pasti berbeda dan menghasilkan suara yang enak di dengar, ditambah lagi jika sambil Shalawatan. Kesenian Hadrah berbeda dengan Qasidah, Hadrah hanya menggunakan alat musik Rebana, sedangkan Qasidah menggunakan alat musik lain seperti Krecek misalnya.

Sejarah Alat Musik Hadroh Hadrah atau yang lebih kerap dengan sebutan terbangan, perkembangannya tak lepas dari dakwah Islam, seni ini memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak satu pun tahu secara persis kapan datangnya musik hadrah di Indonesia, akan tetapi hadrah atau yang lebih dikenal dengan musik terbangan tersebut tak lepas dari sejarah perkembangan dakwah Islam para Wali Songo. Dari beberapa sumber, menyebutkan bahwa pada setiap tahun di serambi Masjid Agung Demak Jawa Tengah, diadakan perayaan Maulid Nabi yang diramaikan denganrebana. Para Wali Songo mengadopsi Rebana dari Hadrolmaut sebagai kebiasaan seni musik untuk dijadikan media berdakwah di Indonesia. Berdasarkan dari keterangan ulama besar Palembang Al Habib Umar Bin Thoha Bin Shahab yaitu Al Imam Ahmad Al Muhajir yang merupakan kake dari Wali Songo, ketika hijrah ke Yaman bertemu dengan salah satu pengikut Tariqah Sufi yang sedang asyik memainkan hadrah serta mengucapkan syair pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena pertemuan tersebut maka mereka pun bersahabat, setiap Imam Muhajir mengadakan majelis maka disertakan Darwisy tersebut, hingga keturunan dari Imam Muhajir tetap menggunakan hadrah disaat mengadakan suatu majelis. Syair-syair yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah SAW yang agung, dengan demikian maka akan memunculkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.Unsur-Unsur Alat Musik Hadroh

Adapun unsur-unsur dari kesenian Hadrah ini adalah sebagai berikut.

  • Vokal

Di dalam kesenian hadrah, yang menjadi vokal biasanya ialah orang yang memiliki suara yang bagus dan merdu. Seperti di dalam kesenian Hadrah Sabilal Muhtadin Wonokromo, orang yang dipilih menjadi vokal ialah orang-orang yang pandai melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, dengan kata lain yaitu orang yang bisa Qori’.

  • Alat Musik atau Rebana

Di dalam kesenian hadarah, alat musik yang digunakan yaitu Rebana, masyarakat Wonokromo menyebutnya “terbang”. Rebana ini pada dasarnya hanya berjumlah empat buah dengan ukuran yang sama, dimainkan oleh empat orang dengan ketukan atau pukulan yang berbed-beda dan apabila disatukan akan memunculkan nada yang indah. Pada zaman sekarang ini, banyak group musik hadrah yang menambahkan alat musik lainnya seperti Bass, Piano, dan sebagainya.

  • Lagu

Di dalam kesenian hadrah, lagu yang digunakan dalam kesenian hadrah biasanya diambil dari kitab-kitab dan buku-buku kumpulan Qasidah seperti kitab Simthud Duror, Al Barzanji, kumpulan Qasidah Islamiyah, dan lain lain. Walaupun kadang lagu-lagu yang digunakan sama, tetapi irama yang digunakan setiap group hadrah akan berbeda-beda. Terutama kesenian-kesenian hadrah yang berada di daerah pesisir selatan, mereka menggunakan irama yang bermacam-macam seperti irama padang pasir, irama campursari, dangdut, dan terkadang mereka menciptakan irama sendiri. Hal tersebut disebabkan agar orang-orang yang mendengarkan tidak merasa bosan atau jenuh karena mendengarkan irama yang monoton atau hanya itu itu saja.

Ciri-Ciri Alat Musik Hadroh

Agar kalian lebih mudah mengenealnya, kesenian Hadrah memiliki cirinya yang membedakan dengan kesenian lainnya. Adapun ciri-ciri kesenian Hadrah adalah sebagai berikut.

  • Bentuk kesenian Hadrah adalah Seni Tari dan Nyanyian.
  • Lagu yang digunakan dalam kesenian Hadrah merupakan lagu-lagu yang bernuansa atau bernafas Islami.
  • Syair dalam lagu kesenian Hadrah mengandung nasihat-nasihat atau pengajaran yang luhur.
  • Alat musik yang digunakan dalam kesenian ini hanya Rebana.

Perbedaan Hadroh dan Rebana

Hadroh adalah sebuah genre musik tradisional yang berasal dari Indonesia yang menggunakan alat musik rebana. Genre ini terutama populer di daerah Jawa Timur, terutama di kota Surabaya dan sekitarnya. Hadroh merupakan salah satu dari sekian banyak genre musik daerah yang terkenal di Indonesia.

Rebana adalah sebuah alat musik yang terdiri dari sebuah drum yang terbuat dari bahan kayu atau bahan lain yang dibentuk seperti tambang. Alat ini biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat atau palu. Rebana sering kali digunakan dalam musik tradisional di daerah Jawa Timur, terutama dalam genre musik hadroh.

Jadi, hadroh adalah sebuah genre musik yang menggunakan alat musik rebana, sementara rebana adalah sebuah alat musik yang digunakan dalam genre musik hadroh dan beberapa genre musik lainnya di daerah Jawa Timur.