Gendang Belek

Gendang beleq adalah kesenian musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan beberapa macam alat musik dan gendang berukuran besar sebagai alat musik utamanya. Gendang beleq pada awalnya hanya digunakan untuk mengiringi dan penyemangat para prajurit pada saat berjuang ke medan perang, karena bunyi yang dihasilkan dari gendang beleq dipercaya dapat membuat para prajurit lebih percaya diri dan lebih berani dalam perperang. Seiring berkembangnya zaman gendang beleq tidak hanya digunakan untuk mengiringi prajurit untuk berperang melainkan dapat digunakan untuk pengiring sebuah acara adat, kesenian, pernikahan, budaya maupun hiburan rakyat.

Gendang beleq terdiri dari beberapa alat musik seperti gendang yang dimainkan dengan cara ditepuk dengan dua telapak tangan, terumpang yang dimainkan dengan cara dipukul oleh kedua tangan, gong yang dimainkan dengan cara dipukul, kenceng yang dimainkan dengan cara ditepuk, suling yang dimainkan dengan cara ditiup, oncer yang dimainkan dengan cara dipukul, dan pencek yang dimainkan dengan cara dipukul. Lagu yang sering dimainkan pada gendang beleq seperti  Maiq Angande, Gelung Perade, Buaq Ate, Pedalaman, Kadal nongaq, Barong, Angin Alus, Buaq odaq, dan Sendang Pangan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam gendang belek diantaranya kerjasama yang baik antar pemain alat musik sehingga menghasilkan bunyi yang seirama, melambangkan jati diri, keberanian, keindahan, ketekunan, kesabaran, kebijakan, ketelitian, dan jiwa kephlawanan masyarakat suku sasak.

Adanya ekstrakulikuler gendang belek di sekolah akan mengajarkan anak-anak untuk mencintai kearifan lokal atau budaya lokal yang terdapat di masyarakat. Salah satu sekolah yang telah menjadikan gendang beleq sebagai salah satu ekstrakulikuler adalah SDN 1 Jembatan Gantung yang terletak di Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Lembar Desa Jembatan Gantug Bawak Bunut. Sekolah tersebut setahun terakhir ini sudah menjadikan gendang beleq sebagai salah satu ekstrakulikulernya. Dengan mempelajari gendang beleq diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya seperti yang disebutkan di atas.

Gendang beleq harus terus dilestarikan sebagai kearifan lokal suku sasak sehingga kedepannya masih bisa dimainkan oleh generasi-generasi penerus berikutnya yang merupakan warisan dari nenek moyang.